14 Oktober 2013

Permen Antikanker Dari Daun Pohpohan



Meningkatnya jumlah penderita kanker dari tahun ke tahun membuat Komunitas Eks-Kim (Eksperimen Kimia) Akademi Kimia Analisis menaruh keprihatinan yang mendalam. 

Keprihatinan ini kemudian mereka wujudkan dengan mencari inovasi baru sebagai solusi dari realitas kasus kanker tersebut. Dengan usaha yang terbilang tak mudah, akhirnya mereka berhasil mendapatkan solusi yang sangat inovatif. Permen antikanker, itulah hasil penemuan komunitas ini. Menurut Ludhy, ketua Aks-Kim, seperti dilansir Radar Kampus, penyajian dalam bentuk permen diharapkan agar mudah dikonsumsi dan dapat dinikmati oleh semua umur.


Pembuatan permen ini membutuhkan bahan dan alat khusus serta teknik yang rumit. Pembuatannya juga memakan waktu cukup lama, yaitu sembilan hari dari waktu pengerjaan. Bahan baku permen antikanker ini adalah daun pohpohan, sejenis lalapan. Daun pohpohan (Pilea Trinervia Wights) mengandung flavonoid yang tinggi, sehingga cocok dijadikan bahan baku permen antikanker.


Ludhy berharap semoga penemuan ini dapat diproduksi secara massal sehingga dapat dinikmati dan dimanfaatkan banyak orang yang akhirnya dapat meminimalisir kasus kanker yang terjadi.

Dari berbagai penelitian daun Poh-pohan mengandung mineral kalsium yang sangat tinggi. Oleh karenanya dengan mengkonsumsi daun poh-pohan bermanfaat untuk menjaga kesehatan tubuh terutama kebutuhan kalsium. Karena kandungan kalsium yang sangat tinggi itu, maka daun Poh-pohan sangat bermanfaat untuk menjaga kesehatan tubuh dari:



Nyeri otot tulang
Kekurangan kalsium menyebabkan pergerakan yang tidak normal pada seluruh otot licin dan otot jantung, sehinga tubuh kehilangan kelincahan, pengendalian keseimbangan, gerakan dan kemampuan koordinasi. Gerakan tubuh ditentukan oleh rangsangan atau stimulasi otot tulang, sementara rangsangan otot tulang timbul karena peran kalsium yang sangat penting. Jika asupan kalsium dalam tubuh tidak memadai, maka akan terjadi nyeri pada otot tulang.

Keropos tulang/osteoporosis
Kalsium dalam tubuh berperan sebagai elemen ang memberi kekerasan pada tulang. Oleh karena itu, kalsium mampu membentuk kerangka yang mampu menanggung berat badan. Jika dalam tulang tidak terdapat endapan kalsium yang cukup, maka akan terjadi kekacauan dalam metabolisme sel tulang, hingga volume tulang berkurang.

Penurunan Kekebalan Tubuh
Kekuranan kalsium mampu memicu terjadinya penurunan kekebalan tubuh. Karena dengan kekurangan imunitas tubuh terhadap serangan penyakit, maka dengan sangat mudah terjangkit berbagai penyakit yang seharusnya bisa ditangkal oleh system kekebalan tubuh.

Penurunan daya ingat
Ion kalsium berperan penting dalam proses pengeluaran dan pengiriman sinyal syaraf. Rangsangan pada syaraf otak besar berhubungan erat dengan transmisi ion kalsium di dalam dan diluar neuron. Ketika organisme kekurangan kalsium, dendosignal syaraf juga mengalami hambatan mekanisme rangsangan dalam tubuh manusia juga mengalami kerudakan. Gejala pada anak anak mudah kaget, menangis di malam hari, resah, sulit tidur dan super aktif.

Ganguan dalam jantung

Jantung mengemban tugas untuk mempertahankan nyawa. Kendati hanya sebesar kepalan tangan, jantung mampu mengantarkan darah setiap saat kesetiap sel dalam tubuh. Kemampuan ini berasal dari konstraksi otot jantung secara terus menerus. Padahal konstraksi dan ekspansi jantung serta penyimpanan dan pengunaan energinya tidak lepas dari pengaruh kalsium.


arrahmah.com
Mas Sugianto, mahasiswa STPP Bogor
 

Meningkatnya jumlah penderita kanker dari tahun ke tahun membuat Komunitas Eks-Kim (Eksperimen Kimia) Akademi Kimia Analisis menaruh keprihatinan yang mendalam. Keprihatinan ini kemudian mereka wujudkan dengan mencari inovasi baru sebagai solusi dari realitas kasus kanker tersebut. Dengan usaha yang terbilang tak mudah, akhirnya mereka berhasil mendapatkan solusi yang sangat inovatif. Permen antikanker, itulah hasil penemuan komunitas ini. Menurut Ludhy, ketua Aks-Kim, seperti dilansir Radar Kampus, penyajian dalam bentuk permen diharapkan agar mudah dikonsumsi dan dapat dinikmati oleh semua umur.
Pembuatan permen ini membutuhkan bahan dan alat khusus serta teknik yang rumit. Pembuatannya juga memakan waktu cukup lama, yaitu sembilan hari dari waktu pengerjaan. Bahan baku permen antikanker ini adalah daun pohpohan, sejenis lalapan. Daun pohpohan (Pilea Trinervia Wights) mengandung flavonoid yang tinggi, sehingga cocok dijadikan bahan baku permen antikanker.
Ludhy berharap semoga penemuan ini dapat diproduksi secara massal sehingga dapat dinikmati dan dimanfaatkan banyak orang yang akhirnya dapat meminimalisir kasus kanker yang terjadi.
- See more at: http://www.arrahmah.com/news/2013/10/12/permen-antikanker-daun-pohpohan.html#sthash.aW2B5sLz.dpuf

Tidak ada komentar:

Posting Komentar